KONSER bareng grup luar negeri White Lion dengan grup lokal Jamrud pada Kamis (17/4) malam lalu di Stadion Mandalakrida, Yogyakarta ternyata diwarnai insiden buruk. Seperti kasus-kasus kerusuhan dalam konser musik yang lain, insiden tersebut ditengarai oleh penonton yang melebihi kapasitas. Ratusan pemuda bonek (banda nekat) yang umumnya tak punya tiket tanda masuk berusaha menerobos ke stadion tempat konser digelar dan melakukan kerusuhan.
Awalnya konser yang dimulai pukul 20.00 WIB itu berjalan cukup lancar. Jamrud yang membuka pertunjukan dengan melantunkan lagu "Ingin Kawin" mendapat sambutan sangat luar biasa oleh para penggemarnya. Keamanan dan kemeriahan konser yang dipadati sekitar 20.000 penonton itu pun berjalan hingga Jamrud menyanyikan empat lagu secara berturutan. Namun, sekitar pukul 21.15 WIB, ketika mereka akan melantukan lagu kelima, mulai terjadi keonaran. Rarusan penonton yang tidak memiliki karcis dan masih berkumpul di luar stadion mulai berteriak-teriak dan meminta agar pintu gerbang stadion dibuka.
Massa juga mendobrak dan mendorong-dorong pintu utara yang berpagar besi setinggi tiga meter sambil membakar ban bekas.
Sejumlah aparat Poltabes Yogyakarta yang hendak mengamankan situasi justru disambut lemparan batu yang akhirnya juga mengarah ke tribune VIP. Apeslah seorang penonton bernama Rudi yang terluka memar di bahu kanannya. Tak hanya diwarnai pelemparan batu, konser tersebut juga diwarnai pelemparan dua bom molotov. Untung, aksi tersebut 
tidak memakan korban jiwa atau menimbulkan kebakaran besar.
Khawatir akan berlanjut dengan tindakan lebih brutal, setelah terjadi insiden tersebut, pintu pagar kemudian dibuka petugas. Beberapa penonton tak berkarcis pun merangsek masuk. Aksi mereka dihadang sejumlah aparat keamanan yang bersenjata pentungan kayu. Tak urung, gas air mata disemprotkan polisi untuk membubarkan massa.
.png){kind=small}
