Mudahnya mengakses pornografi merupakan konsekuensi dari perkembangan teknologi. Pasti ada pengaruh positif dan negatif. Yang terpenting, bagaimana orangtua bisa membimbing anak-anak agar terhindar dari ini. Menurut saya semua harus berangkat dari rumah. Kalau di rumahnya "brengsek", bagaimana diluarnya? Secara langsung dan tidak langsung saya selalu mengawasi anak-anak saya, terutama ketika mengakses situs-situs di internet.
Saya memang belum pernah mengajak anak-anak saya berdiskusi mengenai pornografi karena usia mereka masih belia (kata orang parahiangan bilang "Baru Melek"). Anak laki-laki saya 10 tahun dan yang cewek 12 tahun. Tapi, siatu saat pasti saya lakukan. Saya cuma memberi bimbingan dan mengawasi saja. Yang penting sering saya lakukan, memeriksa komputer mereka. Kita `kan bisa tuhu situs apa saja yang sudah mereka buka. Sejauh ini, mereka hanya browsing tentang game saja. Dalam memeriksa komputer merekapun, saya tidak langsung periksa begitu saja, karena komputer tersebut milik anak-anak. Saya yakin, mereka juga tidak mau privasinya terganggu. Kadang, saya pura-pura meminjam komputernya untuk main game.
Saya juga harus hati-hati saat di rumah. Saya kan sering tur ke luar kota. Saat tur ada saja anak yang iseng mencari VCD atau gambar yang tidak layak dikonsumsi anak-anak. Saya juga sering menyimpan di HP. Di rumah, anak-anak sering pakai HP saya untuk main game . Kalau tidak cepat-cepat dihapus, mereka bisa saja melihat. Pernah saya lupa menghapus. Untungnya, sebelaum dilihat, saya ingat dan cepat-cepat menghapus gambar-gambar itu. (Nafis. jamers-pkl)