Panggung ukuran 50x15 meter dengan "lighting" berkekuatan 400.000 watt dan "sound system" yang relatif mewah ikut mewarnai penampilan group band JAMRUD di stadion Diponegoro Semarang, (06/07) Sabtu malam lalu.
Penampilan Krisyanto dan kawan-kawan dengan menyajikan 21 lagu malam itu memukau ribuan penonton yang memenuhi lapangan sepak bola, termasuk mereka yang berdiri diatas mobil boks di dekat pintu masuk stadion dan kawula muda yang cukup mendengar alunan musik di luar stadion.
Ditengah pertunjukan, terlihat ratusan penonton "Bonek" mencoba menerobos pintu masuk (ya, begitulah penonton musik rock indonesia-red) . Kami terpaksa mengizinkan mereka masuk daripada pintu masuk stadion ini jebol, meski masih terdapat 2.000 dari 8.000 tiket seharga Rp. 10.000/tiket yang belum terjual. "Kata penjual tiket".
Kelompok musik JAMRUD tampaknya mendapat perhatian khusus dari kawula muda kota semarang dan sekitarnya itu.
Sebelumnya, Log Zhelebour mengatakan, penampilan JAMRUD di Semarang berbeda dari kota-kota lain, karena panggung yang digunakan tergolong mewah. Apalagi dilengkapi dengan permainan sinar laser dan kembang api spektakuler, yang menelan dana Rp. 50 juta.
Ia menjelaskan, pentas di Semarang dan Yogyakarta (10 Juli 2002) merupakan rangkaian tur 50 kota yang di sponsori oleh Djarum Super. Show diawali di Magelang 15 Mei lalu, disusul Kebumen (18/5) , Cilacap (22/5), Slawi (24/5), Pemalang (30/5), Sragen (20/06), Solo (23/06), Jepara (4/7), dan Kendal (8/7).
Penampilan JAMRUD kali ini ditemani Violis asal Australia Naoni Radom (27). Kebolehan gadis berambut pirang memainkan biola dengan lagu "Sydney 090102" dan "Terima Kasih" malam itu cukup memukau penonton.
.png){kind=small}
